Buat kamu yang baru terjun ke dunia kripto atau udah nyemplung cukup lama, satu hal yang wajib kamu pahami adalah keamanan dompet kripto itu krusial banget. Dompet kripto bukan sekadar tempat “menyimpan” aset digital, tapi juga jadi gerbang utama buat transaksi dan interaksi kamu di dunia blockchain. Berikut ini Panduan Lengkap Menggunakan Dompet Kripto dengan Aman
Masalahnya, banyak pengguna baru (dan bahkan yang udah lama) masih sering abai soal keamanan. Dalam hal itu sekali wallet kamu kena hack atau seed phrase bocor, hilang sudah semua kripto yang kamu punya dan ingat, nggak ada customer service buat balikin koin kamu.
Jenis-Jenis Dompet Kripto: Pahami Dulu Sebelum Pakai
Sebelum bicara soal cara dan Panduan Lengkap Menggunakan Dompet Kripto serta menggunakannya dengan aman, kamu perlu tahu dulu jenis dompet kripto yang ada:
1. Hot Wallet
Dompet digital yang terhubung ke internet. Contohnya: MetaMask, Trust Wallet, atau wallet bawaan dari exchange (misalnya Binance Wallet).
Kelebihan: Gampang dipakai buat transaksi cepat
Kekurangan: Rentan terhadap serangan siber
2. Cold Wallet
Dompet yang nggak terhubung ke internet, seperti hardware wallet (Ledger, Trezor) atau paper wallet.
Kelebihan: Jauh lebih aman
Kekurangan: Nggak praktis buat transaksi sehari-hari
Kombinasi ideal? Punya keduanya. Pakai hot wallet buat kebutuhan sehari-hari, dan cold wallet buat simpanan jangka panjang.
Baca juga:5 Proyek Kripto Menjanjikan yang Wajib Kamu Perhatikan di 2025
Tips Dasar Menggunakan Dompet Kripto dengan Aman
Oke, sekarang masuk ke bagian paling penting. Ini beberapa hal yang wajib kamu lakukan biar dompet kripto kamu tetap aman:
1. Catat dan Simpan Seed Phrase di Tempat Aman (Offline!)
Waktu kamu buat dompet kripto baru, pasti dikasih 12 atau 24 kata acak itu yang disebut seed phrase.
Jangan pernah simpan ini di Google Drive, email, atau screenshot di HP kamu. Idealnya, tulis di kertas dan simpan di tempat tersembunyi, atau gunakan metal seed storage.
Ingat: Siapa pun yang punya seed phrase kamu, bisa ambil semua kripto kamu. Gampang banget.
2. Aktifkan Fitur Keamanan Tambahan
Kalau kamu pakai wallet berbasis aplikasi, pastikan udah aktifkan:
-
Password atau PIN
-
Biometric (sidik jari / face ID)
-
Two-Factor Authentication (2FA) untuk wallet/exchange yang mendukung
Jangan anggap enteng. Fitur-fitur ini jadi lapisan keamanan tambahan yang sangat berguna.
3. Hati-Hati dengan Link dan DApp yang Kamu Klik
Dalam hal ini penting banget! Banyak orang kehilangan aset gara-gara klik link phishing atau mengizinkan DApp berbahaya akses ke wallet mereka.
Tips:
-
Selalu cek URL sebelum koneksi ke website/web3 app
-
Jangan asal klik tautan dari DM di Telegram, Discord, atau email
-
Gunakan ekstensi wallet seperti MetaMask yang bisa munculin notifikasi saat koneksi ke situs/web3 baru
4. Jangan Simpan Semua Kripto di Satu Dompet
Ibarat pepatah: jangan taruh semua telur di satu keranjang.
Kalau kamu punya banyak aset, sebaiknya pisahkan:
-
Wallet A untuk transaksi harian
-
Wallet B untuk simpanan jangka panjang
-
Wallet C untuk akses DApp dan NFT
Kalau salah satu kena hack, kerugian kamu nggak total.
5. Gunakan Hardware Wallet untuk Aset Besar
Kalau kamu punya kripto dengan nilai besar (lebih dari 1-2 digit juta rupiah), sebaiknya beli hardware wallet kayak Ledger atau Trezor. Pada situasi ini harganya mungkin sekitar Rp1-2 jutaan, tapi itu jauh lebih murah dibanding kehilangan aset kripto bernilai puluhan juta.
Dan, hardware wallet ini nggak bisa diretas secara online selama kamu nggak teledor kasih seed phrase-nya ke orang lain.
6. Update Aplikasi Wallet Secara Rutin
Jangan males update! Banyak wallet rajin kasih update untuk menutup celah keamanan. Semakin up-to-date versi aplikasi kamu, semakin kecil kemungkinan kamu kena serangan dari bug lama.
Kalau kamu pakai ekstensi browser, pastikan juga browser kamu selalu versi terbaru.
7. Jangan Pamer!
Ini terdengar sepele, tapi penting. Jangan suka pamer saldo wallet di media sosial.
Akibatnya hacker atau scammer bisa jadi mengincar kamu karena dianggap punya “aset besar”. Keep it low profile, apalagi kalau kamu punya NFT atau token yang langka